Senin, 29 Februari 2016

Persiapan ke Adelaide 1

Februari nanti saya akan ke Adelaide, Australia untuk menyusul suami yang kuliah disana.... yeyyy keluar negeri gue... hahaha norak.

Langkah pertama yang harus disiapkan adalah passport. Ya, passport sudah saya urus sejak jauh2 hari, jauh sebelum mama mau ke tanah suci. Mama sudah pulang dr berhaji, eh saya belum berangkat... 😁

Langkah kedua adalah ngurus visa. Urus yang satu ini tidak usah pusing2, soalnya suami dulu urusnya di IDP. Jadi saya jg urus disana saja. Sangat mudah. Saya hanya harus ke IDP Makassar yang di Jl. Yoseph Latumahina untuk menyetor KTP, KK, Akta Kelahiran dan Ijazah terakhir. Tidak perlu antri lama2, hanya langsung bertemu ibu Ovy. Ibu Ovy scan semua berkas saya dan menyampaikan bahwa ada form berbahasa inggris yg harus di isi. Tp saya cuma disuruh tanda tangan 3x. Formnya nnti suami yang isi. Suami yang ada di Adelaide. Kok bukan saya sih, padahal bahasa inggris saya kan sudah agak meningkat. Cieeee songong.....
Oke lanjut, setelah semua selesai saya tinggal menunggu jadwal Medical Check Up setelah ada Acc dr pihak embassy katanya. Jadi saya menungguuuu....
Alhamdulillahnya, saya nunggu tidak terlalu lama, hanya seminggu lebih beberapa hari telfon dr ibu Ovy datang. Besoknya pagi2 sekali saya ke IDP lg untuk mengambil form MCU dan mengikuti arahan2 dr ibu Ovy. Setelah itu, lgsg berangkat ke RS Siloam. Suami dulu MCUnya di RS Stella Maris. Tp kata ibu Ovy MCUnya pindah soalnya di RS Siloam lebih murah. Oke, mari kita buktikan...! 😉

Saya masuk ke RS Siloam, langsung ke resepsionis untuk registrasi MCU untuk Visa Australia. Setelah itu saya membayar sebesar Rp 325.000,00. Wow, benar2 lebih murah setengahnya dr MCU suami. 
Pemeriksaan pertama adalah urin. Sebotol kecil urin dibawa ke lab dan hasilnya akan keluar 3 jam kemudian. Lanjut pemeriksaan berat badan, tinggi badan, alergi, tekanan darah dan mata. Pada pemeriksaan mata saya baru sadar kalau penglihatan mata sebelah kiri saya agak kabur. Pulang nanti saya hantam makan buah yang banyak vitamin A-nya. Pemeriksaan selanjutnya adalah radiologi. Disini harus antri tp cuma 5 menit, bentar kok. Saya disuruh gati baju di kamar khusus, tdk boleh ada logam2 yang mengalangi dada. Jd kalung jg hrus dibuka. Hmmm... Prosesnya singkat, hanya menempelkan dada di alat khusus, dan bisa dilihat hasilnya di monitor. Setelah itu, petugasnya bilang sdh selesai. Tp karena saya lihat di map saya ada form khusus radiologi yang dikasi sama ibu Ovy td, jd saya tanyakan bagaimana isinya form itu. Beruntungnya, dia tidak tahu cara isinya, toeng toeng... Sebelumnya saya difoto dlu pake kamera digital trus saya disuruh isi sendiri form itu. Oke, saatnya isi form radiologi berbahasa inggris ini. 😁
Beberapa menit berlalu,, barulah petugas radiologi untuk visa datang liatin saya. Langsung saya tanyakan pertanyaan yang saya tidak tahu jawabnya. Eh, dia bilang nggak usah diisi, kita langsung ke dr. Elya untuk pemeriksaan fisik. Dari tadi kek datangnya, biar sy nggak lama2 pusing isi formnya. 😀

Di ruangan dr. Elya, pemeriksaannya sebentar saja. Hanya tanya2 riwayat penyakit, tujuan ke Australia, dan periksa fisik.
Selesaiiiii....

Setelah semua pemeriksaan selesai, seperti yang Ibu Ovy bilang tidak usah menunggu hasilnya, kembali ke IDP setor kwitansi pembayaran dan pulang.... Di rumah tinggal tunggu dihubungi sm ibu Ovy klo visanya sudah jadi...

Hanya seminggu, visa jadi... sebentar sekali... Alhamdulillah...

Langkah selanjutnya adalah belajar bahasa inggris... ini yang paling penting, sudah ada passport dan visa harus bisa survive dong disana... setidaknya harus bisa komunikasi saat belanja... 😁😉

Adelaide, wait me!